Sering kali admin OmahDrones sudah mengingatkan kalau menerbangkan drone kelas mainan, kita harus mengikuti aturan main aman nya. Seperti terbang di tanah lapang dengan kondisi tidak ada angin yang terlalu besar, apalagi drone nya yang masih belum memiliki GPS. Aturan main aman lainnya yaitu tentang jarak jangkauan terbang antara jangkauan remote serta jangkauan FPV nya, apalagi yang masih mengandalkan Wi-Fi-FPV jadi koneksinya dari kamera drone langsung di transmit ke smartphone anda. Itu juga sebenarnya ada aturan main aman nya. Kalau tidak mengetahui basik nya, nanti ketika terbang, anda bisa menemui masalah – masalah seperti yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini, yaitu ketika video drone jadi putus – putus.
Ada beberapa sebab kenapa video dari drone yang kita dapat bisa putus – putus, baik yang langsung tersimpan di smartphone ataupun yang di MicroSD card, padahal seharusnya kalau disimpan di microSD kita akan mendapat video original yang kita pasti sudah berharap itu benar – benar original dan tidak ada kekurangannya kecuali dari limitasi atau kemampuan kamera drone nya itu sendiri. Nah beberapa hal yang dapat membuat video kamera drone jadi putus – putus diantaranya adalah:
1. Koneksi Wi-Fi
Banyak drone mainan sampai kelas semi professional masih menggunakan Wi-Fi FPV. Menggunakan Wi-Fi Smartphone yang langsung terhubung dengan Wi-Fi di kamera drone, tentu jarak jangkauannya bergantung pada kemampuan Wi-Fi di kamera serta juga Wi-Fi di smartphone anda. Dan tentunya tiap smartphone juga berpotensi memiliki kemampuan jangkauan Wi-Fi yang berbeda – beda pula.
Video putus – putus karena Wi-Fi biasanya disebabkan ketika sinyal atau koneksi Wi-Fi-FPV tidak stabil, bisa juga ketika jaraknya terlalu jauh, jadi sinyalnya lemah bahkan sampai putus. Dalam hal ini biasanya video putus – putus hanya akan didapatkan pada video preview yang langsung tersimpan pada smartphone anda.
Terlepas ada dua jenis Wi-Fi-FPV, yakni yang menggunakan frekuesi 2.4GHz, ataupu yang meggunaka frekuensi 5GHz, semua tetap akan mendapat video yang putus - putus kalau terdapat interferensi sinyal.
Solusinya, ketahui jarak maksimal koneksi Wi-Fi anda dengan drone, selama gambar video masih lancar, itu berarti zona aman anda menerbangkan drone tanpa gangguan sinyal Wi-Fi yang menyebabkan video jadi putus – putus. lalu solusi kedua, belilah drone yang sudah memiliki slot untuk MicroSD. Sehingga nanti anda bisa ambil video original dari microSD yang tidak terkena dampak interferensi sinyal.
2. MicroSD
Ini juga penting karena microSD untuk drone itu sebenarnya tidak bisa sembarangan, sobat OmahDrones bisa baca di postingan tentang tips memilik microSD yang baik untuk drone. Karena itu, kadang ada pilot yang asal kasih microSD class 10 seperti yang kebanyakan tertera di spesifikasi, di buku petunjuk, dan saran dari teman mungkin ya. Nah, disini kalau anda pakai drone untuk rekam video kualitas 4K misalnya. Anda tidak bisa sekedar kasih microSD kelas 10, tapi anda harus seimbangi read dan write datanya. Misalnya untuk rekam di resolusi 4K 30FPS, baiknya sobat OmahDrones pakai MicroSD kelas 10 V60 yang kecepatan tulis datanya sekitar 60MBps atau setidaknya pakai U3/V30 dengan kecepatan tulis datanya rata – rata 30MBps
kalau asal pakai yang kelas 10 yang rata – rata kecepatan tulis datanya hanya 10MBps, untuk rekam 4K 30 memang masih bisa tersimpan, namun kemungkinan frameratenya jadi tidak beraturan. Tidak flat 30fps, hasilnya bisa menyebabkan videonya terlihat patah – patah juga. Jadi penting ya pemilihan microSD ini.
Dan yang mau admin OmahDrones tambahkan disini sih, tentang gimmick 4K di drone kelas mainan, kan itu banyak yang lensanya cuma ala kadarnya jadi memang bisa rekam di resolusi 4K tapi cuma lebar videonya saja, panjang kali lebarnya saja, kualitas videonya ya tetap alakadarnya sesuai spesifikasi kamera yang dipakai. Nah, daripada nambah – nambah uang untuk beli microSD U3/V30 yang harganya lumayan, admin OmahDrones bisa sarankan untuk merekam di resolusi 1080p saja, toh kualitas gambarnya juga sama saja, malah bisa menghemat space juga karena ukuran filenya juga jadi lebih kecil.
Untuk sebuah video ukuran 1080p selama 1 menit rata – rata menghasilkan file sebesar 130MB sedangkan untuk video ukuran 4K bisa sampai 380MB per menitnya, bisa dilihat ukuran video 4K memiliki ukuran file 3x lebih besar daripada ukuran file video 1080p. Tentu kalau ingin hemat space, lebih baik pilih rekam di resolusi 1080p.
Tak cuma itu, sobat OmahDrones juga jadi bisa pakai microSD yang kelas 10 biasa, bahkan juga bisa pakai microSD kelas 6 yang harganya tentu lebih murah.
3. Kerusakan atau Error Board Encoder
Dalam kamera pasti ada encodernya yang membuat gambar yang terekam jadi tersimpan di microSD, nah apabila encoder ini rusak, atau kadang bisa juga error karena suatu hal, misalnya overheat juga bisa. Nanti ada effek seperti transmisi FPV yang jadi patah – patah, bisa juga video hasil yang tersimpan jadi tidak normal, bisa patah – patah, bisa korup, dan lain sebagainya.
Kalau sudah seperti ini, jarang ada yang bisa di perbaiki, karena tidak semua drone memiliki board dengan modul yang bisa diganti – ganti walau dengan teknik khusus. Seperti contoh kerusakan encoder pada DJI Spark, solusi terbaiknya pasti ganti board nya sekalian, karena biaya servis dan langkanya modul encoder, jadi malah lebih murah kalau ganti mainboardnya sekalian.
Nah setidaknya itulah beberapa sebab kenapa video dari drone bisa putus – putus, semoga dari beberapa rincian diatas bisa menjawab masalah yang sobat OmahDrones alami. Dan mungkin itu dulu postingan OmahDrones kali ini, sampai jumpa di postingan OmahDrones lainnya.