Sudah baca ulasan omahdrones tentang DJI Mavic 2 Pro yang super duper keren karena bisa merekam video 10bit serta HDR yang sebenarnya? Yah, semua bisa dilakukan berkat kamera hebat dari Hasselblad pada drone Mavic 2 Pro. Bentuk kameranya juga terlihat lebih besar dan kotak. Nah, ternyata ketika admin lagi cari – cari drone buat di review, ketemu satu buah drone yang desainnya mirip seperti DJI Mavic 2 Pro. Dan drone ini masih sangat basic dan tentu masih termasuk ke dalam kategori drone mainan. Seperti kebanyakan drone professional, terutama semua seri Mavic dari DJI memang banyak ditiru bentuk desainnya, entah untuk apa tujuannya, kalau dilihat kasat mata sih jelas supaya bentuk drone nya terlihat seperti drone professional.
Drone yang akan kita bahas ini dari Global Drone. Dengan seri GD89, drone ini masih drone basic masa kini yang berarti dia sudah memiliki kemampuan altitude hold, serta untuk navigasinya dia setidaknya sudah dilengkapi dengan optical flow sensor. Bentuknya yang mirip dengan DJI Mavic 2 Pro, membuatnya terlihat meyakinkan, meski sebenarnya dia masih berupa drone mainan, dan tentu saja masih menggunakan motor brushed yang musuh utamanya adalah overheat akibat dimainkan terlalu lama dalam satu waktu. Drone ini juga sudah foldable, sama seperti mavic series, bagian yang bisa dilipat dari drone ini adalah ke empat lengannya, sehingga ketika hendak membawa drone ini bepergian akan menjadi lebih mudah lagi.
Fitur yang tersedia di drone ini, pada dasarnya sama seperti drone altitude hold pada umumnya, fitur seperti auto take-off dan landing, headless mode, serta one key return bisa anda dapatkan di drone ini. Bahkan untuk pemula, sudah disediakan juga tombol emergency stop, sehingga ketika drone menabrak ke pepohonan, anda bisa langsung menekan tombol tersebut untuk mematikan motor sehingga motornya bisa selamat tidak terbakar. Lalu tambahan navigasi berupa optical flow, juga sangat membantu ketika sedang terbang, ya setidaknya bisa lebih anteng ketika hovering, berbeda dengan drone tanpa optical flow sensor, ketika hovering dan diterpa angin sedikit aja sudah terseret angin. Sedangkan fitur yang tercantum dalam iklan GD89 bisa dilihat dibawah ini:
- Functions: WiFi map transmission, fixed height, headless mode, forward and backward, left and right side fly, ascending and descending, left and right steering, fine-tuning of direction, one-button take-off, one-touch landing, rollover, fast and slow gear conversion, horizontal correction, headless mode correction, external eight start / stop, emergency stop, stuck protection 2-3 seconds, mobile phone camera and video, mobile phone screen forward and reverse switching, gravity sensing, VR function
- The larger capacity shows the modular battery, the battery can be directly connected to the body without disassembly
- Modular body, damaged parts are easy to replace
- Optical flow module can be added separately
- Symmetrical fuselage flight is more stable
- Fixed tripod is not easy to fall off
- External adjustable camera
Spesifikasi Drone Global Drone GD89
Brand: GlobalDrone
Type: Quadcopter
Motor Type: Brushed Motor
Functions: Camera, G-sensor Mode, Headless Mode, Height Holding, Long Distance, One Key Landing, One Key Taking Off, Swift Auto Obstacle Avoidance, Turn left/right, Up/down, With light
Level: Intermediate Level
Material: plastic
Charging time: about 150 minutes
Flight time: 15 minutes
Battery: built-in battery 3.7V 1200mAh ( modular battery )
Remote battery: 3 x 1.5 AA battery ( not included )
Flight / map transmission range: 100 meters
Product size: folding size 6.5 x 12 x 5cm; unfolded size 28 x 20 x 5cm
Remote Control: 2.4GHz Wireless Remote Control
Channel: 6-Channels
Radio Mode: Mode 1 & Mode 2 (Left & Right-hand Throttle)
Compatible with Additional Gimbal: No
Battery: 3.7V 1200mAh
Product weight: 0.1000 kg
Package weight: 0.5460 kg
Product size (L x W x H): 28.00 x 20.00 x 5.00 cm / 11.02 x 7.87 x 1.97 inches
Package size (L x W x H): 19.50 x 7.00 x 17.00 cm / 7.68 x 2.76 x 6.69 inches
karena drone ini punya optical flow sensor, tentu tenaga yang diperlukan untuk bisa menjalankan semua komponen jadi lebih banyak. Maka dari itu, GD89 ini di beri baterai berkapasitas 1200mAh. Meski masih 1S atau hanya bertegangan 3.7Volt, namun baterai ini setidaknya sudah bisa digunakan untuk menerbangkan drone GD89 kira – kira selama 11 menit sekali terbang. Dan untuk info juga, lama terbang bisa dipengaruhi oleh beberapa hal. Seperti kondisi dimana anda terbang, dan juga cara anda terbang juga bisa menjadi salah satu penentu berapa lama terbang dari drone ini. Untuk proses rechargenya sendiri, seperti kebanyakan drone mainan lainnya, kita akan diberikan charger USB, namun enaknya di GD89 ini sama seperti Eachine E58. Di baterainya sudah ada charger controllernya. Sehingga ktia bisa pakai kabel Micro USB untuk charge smartphone kita, karena nanti controller pada baterai akan memberi info kapan baterai sudah penuh dari lampu indikator pada baterai tersebut.
Remote control dari drone ini lagi – lagi juga sama menyerupai remote dari Mavic Series. Bedanya tentu disini adalah jarak jangkauannya. Karena dia masih menggunakan antenna internal, sehingga dua antenna diluar remote hanyalah berupa aksesori semata, jarak jangkauan dari drone ini terbilang standar, sama seperti drone mainan pada umumnya yakni antara 80 – 100 meter saja, nah jarak jangkauan ini juga bisa dipengaruhi oleh tempat dimana anda menerbangkan drone ini. Kalau disana banyak sinyal berfrekuensi 2.4GHz, tentu akan memperpendek jarak jangkauan terbangnya karena memiliki frekuensi yang sama dengan remotenya yang mengakibatkan sinyalnya saling bentrok. Untuk tombol fungsinya, Remote GD89 ini sudah memiliki icon di sebelah tombol fungsi pada remote, sehingga harusnya anda bisa lebih mudah mengetahui apa fungsi dari tombol tersebut.
Untuk kameranya, GD89 ini sebenarnya hanya bisa mengambil video dengan resolusi maksimal 1080p. Lensanya juga masih lensa kamera biasa kualitas rendah bisa dibilang. Seperti drone mainan pada umumnya, bahkan GD89 malah tidak punya slot MicroSD juga, jadi gambar dan video yang anda ambil akan langsung tersimpan ke memory smartphone anda kalau anda terbang dengan aplikasi Wifi-FPV nya. Oleh karena itu, admin sarankan lebih baik anda record video dengan resolusi 720p saja supaya transfer datanya lebih cepat, serta ukuran videonya tidak terlalu besar, sehingga bisa lebih menghemat space storage pada smartphone anda.
Untuk Wifi yang digunakan untuk FPV, masih menggunakan Wifi 2.4GHz, jadi harusnya semua smartphone bisa melakukan Wifi-FPV dengan drone GD89 ini, namun karena frekuensinya sama seperti frekuensi remote, kalau anda terbang dengan remote plus Wifi-FPV an, bisa kemungkinan jarak terbangnya juga akan berkurang karena ada dua frekuensi yang bekerja sehingga pada aslinya sinyalnya itu akan saling bentrok dan efek yang bisa dirasakan adalah jarak jangkauan dronenya jadi lebih pendek. Jadi hati – hati, meski sudah ada optical flow, dia juga masih rawan terbawa angin juga.
Tiap pembelian drone GD89 umumnya anda akan mendapatkan item berupa:
1 x Quadrotor,
1 x Remote Control,
4 x Protective Cover,
1 x Screwdriver,
1 x USB Charging Cable,
2 x Blade,
1 x English Manual,
2 x Spare Battery
menurut admin, apa yang spesial di GD89 hanyalah optical flow sensornya. Bisa diadu dengan drone lain, kalau dibandingkan dengan drone yang tidak punya optical flow, tentu GD89 lebih bagus. Tapi kalau dibandigkan dengan drone yang sudah punya optical flow serta slot micro SD pada kameranya, ya tentu GD89 ini kalah. Jadi jangan sampai salah pilih drone kalau anda hanya memiliki budget terbatas.
Untuk info harganya, terakhir admin lihat di situs marketplace kelas internasional. Admin ambil paket yang paling mahal yaitu dengan kamera 1080p dan 3 baterai serta ada optical flow nya, itu harganya sebesar 69USD. Kalau diubah ke kurs rupiah pada saat artikel ini ditulis, itu setara dengan 1 jutaan, atau malah bisa aja masih dibawah satu jutaan, tapi drone nya tidak bisa record langsung ke MicroSD, bagaimana kalau menurut anda?