Nah, sekarang kenalan dulu dengan PowerEgg X. drone ini tidak seperti pendahulunya yang ukurannya besar banget. PowerEgg X ini justru hanya sebesar telur burung unta saja. PowerEgg X juga tidak sepenuhnya bisa menjadi drone quadcopter saja, namun dia bisa menjadi still camera hingga handled camera. Karena tanpa lengan bermotor, PowerEgg X masih bisa anda gunakan. Terlebih karena kameranya juga sudah memiliki gimbal, anda akan mendapatkan video yang smooth seperti anda menggunakan gimbal pada umumnya. Mau jadi kamera atau drone quadcopter, PowerEgg X sudah tergolong kelas professional, karena dia tidak hanya dilengkapi dengan motor brushless dan GPS saja, namun juga memiliki beberapa sensor tambahan seperti obstacle avoidance, dan juga sensor ultrasonik.
Drone ini juga punya banyak sekali fitur mulai dari fitur eksternal alias hardware, serta fitur internal alias di sisi software. Disisi hardware anda bisa menambahkan aksesori yang disebut PowerEgg X Wizard, berupa waterproof case dan juga sepasang pelampung untuk PowerEgg X. Sehingga anda bisa menerbangkannya ketika cuaca sedang hujan sekalipun. Dan karena punya dua pelampung, anda bisa take-off dan landing di permukaan air juga. Disamping itu, di sisi software, anda akan mendapatkan banyak sekali fitur seperti drone professional lainnya, namun yang jadi key feature PowerEgg X adalah kameranya yang sudah didukung oleh AI sehingga kameranya menjadi “cerdas”, face tracking dan human tracking yang dilakukan oleh AI ini sangat membantu ketika anda sedang mengambil gambar dengan drone ini.
Spesifikasi Drone PowerVision PowerEgg X
AI Camera Mode
Weight | : | 522g |
Dimension | : | 165×100×100 mm |
Working Time | : | 4 Hours |
Working Temperature | : | 0℃~40℃ |
Working Frequency | : | FCC/IC:2412~2462MHz CE:2412~2472MHz SRRC:2412~2472MHz MIC:2412~2472MHz |
Transmitting Power (AI Camera Mode) | : | CE(EIRP):≤18.2dBm FCC:≤21dBm IC:≤21dBm MIC:≤10mw/MHz SRRC(EIRP):≤20dBm |
Drone Mode
Takeoff Weight | : | 862g |
Propeller Pitch | : | 427.5mm |
Maximum Horizontal Flight Speed | : | 18m/s |
Maximum Takeoff Altitude | : | 4000m |
GNSS | : | GPS + GLONASS |
Working Temperature | : | 0 ~ 40°C |
Working Frequency | : | FCC/IC:2412~2462MHz CE:2412~2472MHz SRRC:2412~2472MHz MIC:2412~2472MHz |
Transmitting Power (Drone Mode) | : | CE(EIRP):≤17.3dBm FCC:≤27dBm IC:≤27dBm MIC:≤10mw/MHz SRRC(EIRP):≤20dBm |
Gimbal
Controllable Rotation Range | : | (Drone Mode)Pitch Operation:-90°~ +20°。 |
Controllable Rotation Range | : | (AI Camera Mode)Pitch Operation:-90°~ +20°。Horizontal:-55°~﹢55° |
Charger
Input | : | 100-240 V,50/60 Hz |
Output | : | Battery Port:13.3 V = 3.76 A USB-A Port:5 V = 2 A |
Voltage | : | 5 V |
Rated Power | : | 50 W |
Intelligent Battery
Energy | : | 43.32Wh |
Capacity | : | 3800 mAh |
Nominal Voltage | : | 11.4 V |
Limited Charging Voltage | : | 13.2V |
Battery Type | : | LiPo 3S |
Weight | : | 237g |
Charging Temperature | : | 10℃ ~ 45℃ |
Maximum Charging Power | : | 50W |
Camera
Image Sensor | : | 1/2.8 inch CMOS;Effective Pixels 12MP+ |
Lens | : | Angle of View: 78.4° Equivalent Focal Length: 27mm Aperture:f/1.8 Prime Lens Focus Distance: 1 m to ∞ |
ISO Range | : | Video:100 – 3200 Photo:100 – 6400 |
Electronic Shutter Speed | : | 8 – 1/8000 s |
Maximum Photo Size | : | 4000×3000 |
Photo Mode | : | Single Photo BURST:3/5/7 AEB: 3/5 @0.7EV step Timed Photo (Interval: 3/5/7/10/15/30/60s) |
Video Size | : | 4K:3840×2160 24/25/30/48/50/60p FHD: 1920×1080 24/25/30/48/50/60/120p HD:1280×720 24/25/30/48/50/60/120/240p |
Maximum Video Bit Rate | : | 75 Mbps |
Supported File System | : | FAT32(≤32 GB);exFAT(>32 GB) |
Image Format | : | JPEG / RAW |
Video Format | : | MP4 / MOV (H.265/H.264/MPEG-4 AVC) |
Aircraft Memory | : | 6G |
Supported Storage Card Type | : | Micro SD card; Micro SD card supporting a memory up to 128 GB, with a transmission speed of Class10 or higher or with a UHS-3 speed class |
Remote Controller
Working Frequency | : | FCC/IC:2412~2462MHz CE:2412~2472MHz SRRC:2412~2472MHz MIC:2412~2472MHz |
Maximum Distance for Effective Signal | : | FCC: 6km; CE: 3km; SRRC: 3km |
Working Temperature | : | 0℃ – 40℃ |
Transmitting Power(EIRP) | : | CE(EIRP):≤18.3dBm FCC:≤27dBm IC:≤27dBm MIC:≤10mw/MHzSRRC(EIRP):≤20dBm |
Built-in Battery | : | 3500 mAh |
Working Current/Voltage | : | 1700 mA @ 3.7 V(When connected to a phone via USB) |
Supported Mobile Device | : | Port Type:Lighting,Micro USB,USB-C |
Mobile Device Stand | : | Device Width 65mm-84mm (6 inches or smaller) Supported Device Thickness: < 8.3mm |
baterai yang digunakan oleh PowerEgg X juga sudah pintar, jadi misal anda lupa discharge baterai ketika lama tidak digunakan, maka baterai akan otomatis discharge untuk masuk mode penyimpanan, sehingga cell nya menjadi lebih awet karena penggunaannya benar. Baterai ini memiliki tegangan total 11.4 Volt dan kapasitasnya sebear 3800 mAh. Untuk mode kamera saja alias tidak terbang, anda bisa gunakan PowerEgg X selama 4 jam dengan satu baterai ini, sedangkan untuk terbang, PowerVision berkata kalau anda bisa terbang hingga 30 menit dengan satu baterai, namun tetap saja lama terbang juga dipengaruhi oleh cara terbang anda. Untuk chargingnya, anda akan mendapatkan sebuah adaptor untuk mengisi baterai PowerEgg X beserta remotenya, karena dibagian adaptor ini selain ada kabel untuk baterai, juga ada 2 port USB yang bisa anda gunakan untuk mengisi baterai remote.
Dan untuk remotenya sendiri, bentuknya unik dan simple. Memiliki foldable antenna dan juga foldable phone holder sehingga ketika akan dibawa bepergian, melakukan setup pre flight hingga beres beres bisa lebih cepat juga karena tinggal lipat – lipat lalu simpan. Lalu untuk jaraknya, PowerVision berkata kalau PowerEgg X efektif bisa dikendalikan dalam radius 3 KM dengan remtoe ini. Cukup jauh untuk drone seukuran telur burung unta. Tapi tetap saja, jangkauan terbang juga dipengaruhi dimana anda terbang, kalau banyak interferensi sinyal dengan frekuensi yang sama, tentu bisa memperpendek jangkauan remote ini. Nah, untuk bisa menyala dan berfungsi, remote ini menggunakan baterai internal 1S 3.7Volt yang kapasitasnya cukup besar untuk sebuah remtoe, yaitu 3500mAh.
Kamera pada PowerEgg X juga bukan sembarang kamera, karena kemampuan terhebatnya dia bisa mengambil video ber resolusi 4K dengan framerate 60FPS. Hasil tertinggi pun mendapatkan gambar berukuran besar dan pergerakan yang halus. Selain itu, namanya drone professional, anda bisa mengotak atik kameranya, seperti melakukan setting ISO, Expossure dan shutter speed. Kamera ini memiliki lensa sebesar 12MP sehingga hasil gambar yang didapat juga akan maksimal karena mendapatkan ukuran video sebenarnya. Untuk menyimpan langsung ke dalam microSD, anda tentu harus memasang microSD anda ke dalam PowerEgg X, tepatnya di wadah baterainya, disana ada tempat untuk memasang MicroSD, sehingga anda bisa mendapatkan foto dan video asli dari PowerEgg X.
seperti yang admin katakan tadi, anda bisa membeli PowerEgg X ini dengan 2 varian, yaitu PowerEgg X Explorrer dan PowerEgg X Wizard. Nah kalau mau paket lengkap anda tentu bisa memilih varian PowerEgg X Wizard. Detail item yang akan didapat bisa anda lihat pada gambar dibawah ini:
perbedaannya adalah kalau anda beli PowerEgg X Wizard, anda akan mendapatkan set waterproof dan juga extra battery plus propeller.
Sejak PowerEgg yang sudah admin bahas di waktu sebelumnya, harganya pun sudah mahal, tapi kalau PowerEgg X ini bentuknya lebih kecil, kemampuannya super seperti layaknya drone professional. Sehingga bisa saja dia bersaing dengan drone professional dengan membanggakan kemampuan waterproof nya. Terlebih dalam urusan portabilitas, PowerEgg X juga lebih portable karena simple dan bisa menyesuaikan misal mau jadi drone biasa, drone waterproof atau jadi camera saja.
Untuk harganya, memang ini drone consumer, namun PowerEgg X masih terbilang tidak memiliki peminat serius yang sama seperti DJI. Karena kita tau DJI mudah sekali cari sparepart, kalau PowerEgg ini masih belum jelas apa nanti ada sparepart atau tidak juga kan. Selain itu, harganya juga sangat besar karena terakhir admin lihat untuk paket PowerEgg X Wizard itu, di web resminya PowerVision dia dibandrol sebesar 1150 Euro, atau kalau diubah ke rupiah sekitar 17 juta rupiah kalau sesuai kurs pada saat artikel ini ditulis. Harganya memang jauh lebih mahal kalau dibandingkan keluarga DJI, misal mavic series.