Kai Deng memang tak begitu menonjoil pada perkembangan drone
terutama sejak pertehngahan tahun 2016. Tapi siapa sangka tak lama kemudian Kai
Deng langsung meluncurkan Drone yang bisa dibilang penerus dari Kai Deng K70
yang sempat jadi favorit beberapa pilot pada waktu itu. Dengan menawarkan
berbagai kelebihan yang dengan bangga Kai Deng persembahkan, diharapkan drone
penerus K70 ini bisa menarik perhatian seluruh pilot di dunia untuk memiliki
drone Kai Deng yang satu ini. Untuk gambar promosinya saja sudah menggiurkan
nampaknya seperti yang bisa anda lihat dibawah ini. Yap, sesuai tulisan tertera
juga, drone Kai Deng kali ini diberi nama Kai Deng Pantonma K80.
Dari tampilan Splash imagenya saja sudah membuat penasaran,
disitu terlihat kalau Kai Deng Pantonma K80 memiliki bentuk yang cenderung
berbeda dari kebanyakan drone lainnya. Tentu kali ini kita akan membahas Kai
Deng Pantonma K80 bagaimana fitur dan kemampuannya apabila dilihat dari
spesifikasi yang ada. Kalau dilihat dari desain dronenya, Kai Deng Pantonma K80
memang beda, terutama di bagian kaki – kakinya, Kai Deng Pantonma K80 memiliki
kaki yang menyatu dengan tiap lengan dengan cara menyelimutinya dari atas
hingga bagian bawah gearbox. Berbeda dengan drone sejenis yang kebanyakan
memiliki kaki yang letaknya dibagian tengah drone, desain kaki ini bukan tanpa
alasan, sebab ada satu fitur menarik yang dimiliki oleh Kai Deng Pantonma K80,
untuk fitur selengkapnya anda bisa simak berikut ini
Main Features:
- Convenient plug-in modular design
Komponen
dibentuk jadi modul sehingga akan memudahkan anda ketika pemasangan atau
melepaskan komponen.
- Various customization choices
Ada banyak aksesori opsional
seperti The obstacle avoidance module, WiFi camera module, ordinary camera
module, 5.8G FPV camera module, and FPV monitor are readily available for you
to arm your copter. You are also allowed to put on VR glasses to get immersed
in the world of virtual reality.
- Super easy control
Anda bisa menerbangkan drone dengan
lebih mudah karena drone ini sudah memiliki banyak fungsi seperti:
* headless mode
* one key return
* altitude hold
* obstacle avoidance
* automatic landing
- Adjustable speed
Dengan
kebebasan untuk memilih mode, dari
beginner, medium hingga expert, anda bisa menyesuaikan tingkah respon dari
drone sesuai dengan level anda.
Yap, mungkin anda tertarik lagi karena anda baru saja
membaca ada kemampuan obstacle avoidance pada Kai Deng Pantonma K80. Yap, ini
adalah salah satu fitur tambahan yang ditawarkan oleh Kai Deng, drone ini
memiliki modul tersebut yang bisa anda lepas pasang juga sehingga drone bisa
mengetahui bahwa ada halangan di depan, belakang kiri atau kanannya sehingga
dalam jarak 1 meter dia akan langsung terbang berlawanan arah dari halangan
tersebut. Terdengar cukup keren untuk drone kelas toys, namun dalam praktiknya,
kemampuan ini hanya bisa berfungsi di tempat yang tepat, yakni di dalam
ruangan, dengan cahaya yang tidak terlalu terang. Mengapa? Sebab sensor anti
halangan ini masih menggunakan infrared sehingga masih banyak sekali hal yang
bisa merusak transmisi sensor dari metode ini.
Untuk bisa mengaktifkan sensor anti halang pun anda harus
dalam mode beginner saja. Sehingga ketika di mode normal atau expert, sensor
anti halang akan otomatis mati.
Berikut ini adalah spesifikasi detail dari Kai Deng Pantonma
K80
Brand: KAIDENG
Type: Quadcopter
Model: PANTONMA K80
Features: Radio Control
Motor Type: Brushed Motor
Functions: Air Press Altitude Hold,Forward/backward,Headless
Mode,One Key Automatic Return,One Key Landing,One Key Taking Off,Roll,Speed
up,Turn left/right,Up/down
Built-in Gyro: 6 Axis Gyro
Material: Plastic
Kit Types: RTF
Level: Intermediate Level
Age: Above 14 years old
Remote Control: 2.4GHz Wireless Remote Control
Channel: 4-Channels
Radio Mode: Mode 2 (Left-hand Throttle)
Detailed Control Distance: 100m
Transmitter Power: Built-in rechargeable battery
Model Power: 1 x Lithium battery(included)
Battery: 3.7V 650 mAh
Flying Time: 6~7mins
Charging Time.: about 90 minutes
Dimension and Weight
Product weight: 0.111 kg
Package weight: 0.887 kg
Product size (L x W x H): 33.00 x 33.00 x 7.00 cm / 12.99 x
12.99 x 2.76 inches
Kai Deng Pantonma K80 sebenarnya sudah memiliki kapasitas
baterai yang mumpuni untuk memberi tenaga ke drone, kamera serta modul anti
tabraknya. Dari pabrik, dia dibekali dengan baterai berkapasitas 650mAh dengan
tegangan 3.7Volt. baterainya sudah berbentuk modul yang cara pemasangannya
tinggal di plug in saja. Dengan begini anda bisa lebih mudah memasang baterai
serta melepasnya, namun di sisi lain, anda akan sedikit kesulitan apabila
mencari baterai cadangan, karena anda harus pesan dari Kai Deng langsung untuk
order baterainya, atau anda harus cari orang yang sudah stok baterainya. Namun
apabila anda suka modifikasi, sebenarnya anda bisa aja bongkar lalu buat modul
baterainya jadi memakai soket seperti drone sejenis pada umumnya, sehingga anda
bisa lebih mudah cari baterai cadangannya. Dengan baterai bawaannya ini, dia
bisa terbang kira – kira selama maksimal 7 menit.
Untuk transmitternya, Kai Deng Pantonma K80 memiliki
transmitter yang lebih modern, walau Kai Deng Pantonma K80 versi standar tidak
menggunakan kamera Wifi. Transmitter yang sudah di desain mampu untuk menjepit
dari smartphone hingga tablet untuk bisa menikmati Wifi FPV. Kabarnya akan ada
versi baru lagi dengan kamera bawaan yang sudah wifi. Namun untuk
spesifikasinya sama saja, sehingga kita tidak usah membahasnya lagi nanti. Dan
di transmitter ini sudah memiliki baterai didalamnya, sehingga anda tidak perlu
menyiapkan baterai habis pakai buang lagi untuk transmitter. Tentu ini bisa
membantu dalam pengurangan limbah baterai di bumi ini. Dengan transmitter yang semua
fungsi drone sudah dalam genggaman anda ini, anda bisa menerbangkan Kai Deng
Pantonma K80 hingga dalam radius 100 meter dalam keadaan tanpa intervensi
sinyal apapun.
Untuk unit kameranya, umumnya kamera bawaan dari Kai Deng
Pantonma K80 standard memiliki resolusi sebesar 480p, namun sebenarnya anda
bisa memilih modul kamera yang lain yang memiliki resolusi lebih bagus juga
ada, namun nanti harganya tentu akan tambah mahal, kamera ini bisa anda atur
viewnya secara vertical jadi mau merunduk atau mendongak bisa anda atur. Bahkan
Kai Deng Pantonma K80 juga bisa menggunakan modul kamera FPV 5.8GHz sehingga
anda bisa FPV an langsung mengguanak FPV Goggles yang juga sudah disediakan
oleh Kai Deng apabila anda menginginkannya. Tentu dengan kamera tersebut anda
sudah bisa mengambil gambar baik dalam bentuk foto ataupun video. Di versi
terbarunya, Kai Deng Pantonma K80 keluar dengan brand baru yakni jadi TDR
Phoenix, yang tiap pembeliannya sudah mendapatkan kamera Wifi sehingga anda
bisa melakukan Wifi FPV langsung memakai smartphone anda.
Tiap pembelian dari Kai Deng Pantonma K80, umumnya anda akan
mendapatkan:
1 x Quadcopter,
1 x Transmitter,
4 x Spare Propeller,
4 x Propeller Guard,
1 x Screwdriver,
1 x Battery Module,
1 x USB Cable,
1 x English Manual
Nah, kesimpulan dari drone ini, pertama, drone ini lebih
disarankan untuk para pemula yang sedang belajar menerbangkan drone, jadi anda
bisa gunakan mode beginner dan dibantu dengan sensor anti tabraknya itu. Selain
Cocok untuk pemula, Kai Deng Pantonma K80 juga cocok untuk anda yang tidak suka
ribet, dengan komponen yang dijadikan modul memang diharapkan user jadi lebih
praktis dalam praktiknya, walau sebenarnya ada yang tidak suka juga dengan
drone model seperti ini dimana komponennya malah dijadikan satu modul plug and
play.
Dan yang terakhir mungkin anda yang sedang mencari info
tentang drone TDR Phoenix, kok malah masuknya di pembahasan Kai Deng Pantonma
K80? Tidak usah bingung, kedua drone tersebut sama, TDR Phoenix adalah brand
baru dari Kai Deng Pantonma K80, namun bukan berarti Kai Deng sudah tidak ada
ya, masih ada kok, Cuma jadi beda yang handle, seperti itu kira – kira. Jadi
baik fitur dan spesifikasinya sama aja yang beda Cuma kamera standar bawaannya.
Untuk harganya K80, mereka dibandrol rata – rata sebesar 80USD, sedangkan untuk
TDR dibandrol rata – rata 90USD. Ya kira – kira mereka masih termasuk ke dalam
drone Satu Jutaan, namun jangan kaget kalau harga di Indonesia jadi lebih
mahal, karena harga itu yang menentukan udah seller lokal kalau yang itu.