Canon, perusahaan asal Jepang yang bergerak di bidang
imaging meliputi kamera, printer dan beberapa produk lainnya yang hingga saat
ini tetap masih diakui kualitasnya ternyata selama ini juga tidak ingin
ketinggalan mengembangkan drone. Melihat trend saat ini dimana banyak sekali
perusahaan – perusahaan yang mengembangkan serta menjual produk drone,
ternyata canon juga tertarik. Itu
dibuktikan dengan dirilisnya penerbangan perdana prototype drone buatan canon
yang terbang di kegelapan malam dan dia tetap sanggup mengambil gambar yang
bisa dibilang bisa dilihat oleh mata telanjang walau itu ditangkap dari
ketinggian dalam kondisi minim cahaya. Nah, semakin penasaran kan bagaimana sih
drone buatan canon ini, walau spesifikasinya belum keluar secara resmi ketika
artikel ini ditulis, namun admin akan mencoba memberitahukan info sejauh ini
yang bisa admin berikan.
Drone ini memiliki nama resmi PD6E2000-AW-CJ1. Atau sering
disebut juga dengan ProDrone. Drone ini memiliki desain dasar Hexa-Copter
dengan motor super besar untuk bisa mengangkat keseluruhan berat drone ditambah
kamera yang dilengkapi dengan gimbal besar. Desainnya sebenarnya simple,
seperti kebanyakan drone Hexa-Copter yang didesain untuk kebutuhan tertentu,
seperti ProDrone ini yang dibuat khusus untuk kebutuhan industry dan juga
Search and Rescue atau SAR. Nah, demi kelancaran dalam menjalankan misi serta
tujuan dibuatnya, dengan ke enam motor super besar tadi, ProDrone sanggup
membawa beban hingga 10Kg. ini dimaksudkan nantinya ProDrone bisa di custom
sesuai kebutuhan ketika misi tertentu.
Dalam pembuatannya, Canon ternyata tidak sendiri. Canon ternyata
juga sudah resmi bekerja sama dengan DJI dalam pembuatan drone ini sebagai
catatan Canon dan DJI juga sudah menandatangani kerja sama mereka sejak 6 juli
2015. DJI memiliki peranan penting dalam proyek ProDrone. Seperti memasok
komponen dalam hingga propeller juga. Kualitas dan kemampuan drone buatan DJI
yang sudah terbukti hingga tahun 2017 ini mungkin yang membuat Canon
merealisasikan proyek drone bersama DJI, sehingga dengan target pasar yang
berbeda dengan Produk DJI saat ini membuat keduanya memiliki ambisi kuat untuk
segera menyelesaikan projek ProDrone dan sesegera mungkin memasarkannya sesuai
dengan target pasar yang telah ditentukan tadi.
Nah, ProDrone juga memiliki tugas utama mengambil gambar,
seperti kebanyakan drone aerial saat ini, hanya saja, seperti DJI Matrice 600, ProDrone
di desain untuk bisa mengangkat kamera kelas DSLR untuk bisa mengambil gambar
secara maksimal sesuai dengan apa yang diatur oleh sang pilot. Dalam hal ini
ProDrone PD6E2000-AW-CJ1 menggunakan kamera Canon ME20F-SH, yang memiliki
kemampuan terpenting disini, yakni bisa melihat dalam keadaan minim cahaya,
berkat kemampuannya yang bisa menggunakan ISO hingga 4.000.000. sehingga untuk
keperluan SAR ini sangat berguna dalam segala misi entah itu di siang hari
ataupun di malam hari. Hanya dengan bantuan cahaya bulan, atau cahaya bintang
saja kita masih bisa melihat citra dari kamera, papar Canon.
ProDrone PD6E2000-AW-CJ1 juga bisa beroperasi di segala cuaca,
walau dalam hal ini sejauh data yang di dapat baru mampu tahan di cuaca hujan
dan juga cuaca berangin saja itupun bukan angin puting beliung apalagi tornado.
ProDrone PD6E2000-AW-CJ1 kedepannya akan di tingkatkan lagi kemampuannya supaya
bisa benar – benar tahan di segala cuaca. Sehingga produk akhirnya, ProDrone
bisa diterbangkan di segala waktu, disegala cuaca, mengingat fungsinya untuk
melakukan misi SAR dan keperluan industri. Seperti pengawasan pengeboran minyak
mungkin yang akan lebih mudah kalau di pantau menggunakan drone.
Canon bahkan juga sudah merilis video dari penerbangan
perdana ProDrone PD6E2000-AW-CJ1, yang pada saat itu justru hanya menggunakan 4
buah motor, alias Quad-Copter. Dengan 4 motor saja, bisa dilihat pada videonya
kalau ProDrone PD6E2000-AW-CJ1 sudah bisa melakukan tugasnya dengan cukup baik.
Mulai dari cara terbangnya yang stabil, pergerakan gimbal yang smooth, dan
tentunya kemampuan kamera yang bisa melihat di kegelapan juga cukup baik. Pada saat
take-off dan landing pun terlihat ProDrone PD6E2000-AW-CJ1 diterbangkan dari pinggir
sungai yang gelap. Namun terlihat cukup keren karena ternyata dengan prototype
yang belum 100% seperti rancangan awalnya saja ProDrone PD6E2000-AW-CJ1 sudah
bisa melakukan tugasnya dengan cukup baik.
Terakhir, untuk harganya, ProDrone PD6E2000-AW-CJ1 kabarnya
akan dipasarkan dengan harga 20.000USD, kalau diubah ke kurs rupiah, kira –
kira lebih dari 260 juta rupiah. Nah, untuk keperluan penting dan khusus
seperti yang telah dijelaskan di atas tadi, harga sebesar itu mungkin sepadan
dengan hasil yang didapatkan.