Memiliki sebuah drone adalah sebuah kesenangan tersendiri
bagi beberapa orang, terlebih jika orang itu adalah seorang pilot drone yang
pastinya memiliki lebih dari satu jenis drone yang kemampuannya juga beragam. Namun
akan lebih senang lagi jika seorang pilot mampu membuat dronenya sendiri dengan
kemampuan terbang yang bahkan bisa diatas drone pasaran yang memiliki
spesifikasi sama. Sebenarnya ada beberapa metode yang bisa dipakai untuk bisa
membuat sebuah drone sendiri, material yang digunakan pun juga sangat beragam,
karena dengan membuatnya secara manual dan oleh diri sendiri, tentunya seorang
pilot bisa memakai kreatifitasnya sendiri untuk membuat sebuah drone, sehingga baik
bentuk dan karakteristiknya bisa berbeda jika dibandingkan dengan drone buatan
pilot lain. Nah itu salah satu mengapa ada beberapa pilot drone yang mencoba
untuk membuat drone sendiri.
Seperti seorang pilot ini yang membuat drone sendiri mulai
dari kerangkanya yang dari kayu, lalu menggunakan sparepart drone yang bisa
dibeli secara terpisah, sehingga dia mampu membuat drone yang bisa terbang
hingga selama 30 menit nonstop dengan berat sekitar 1Kg. Drone buatannya ini
pun bisa dibilang sederhana karena pada framenya saja terbuat dari kayu yang
digabungkan sehingga membentuk huruf X. Iya, pilot ini membuat sebuah Drone
Quad-Copter yang tentunya memiliki cirikhasnya sendiri, karena pilot ini
membuat program sendiri untuk membuat dronenya bisa terbang secara stabil dan
juga sanggup ditambahi beberapa komponen pendukung seperti LIPO Alarm yang
nantinya bisa memberi peringatan bahwa baterai sudah habis.
Drone buatan pilot ini menggunakan Arduino Nano sebagai
otaknya. Sebelumnya pilot ini sudah membuat sebuah program yang nantinya bisa
membuat komponen – komponen lainnya bisa saling terhubung dan bekerja sehingga
menjadi sebuah sistem yang mampu membuat drone terbang dengan stabil dan juga
bisa dikendalikan oleh pilot dengan kendali penuh.
Secara keseluruhan inilah bahan – bahan yang dipakai untuk
membuat drone Quad-Copter menggunakan arduino sebagai otaknya:
-
Arduino nano
-
Frame dari kayu
-
Lipo-Alarm
-
MPU6050
-
Motors: 4x FC 28-22 (1200kv)
-
ESC: 4x Hobbyking SS Series 15-18A ESC
-
Battery: 2x ZIPPY Compact 3700mAh 3S 25C
-
Props: 4x 10x4.5 SF Props 2CW+2CCW
-
Radio-controller: Hobby King 2.4Ghz 6Ch V2
Lalu untuk gambaran skematiknya ada dalam bentuk gambar sih,
bukan skematik, secara simpelnya seperti gambar dibawah ini:
Drone ini menggunakan ESC dari Hobbyking yang diletakkan di
setiap lengan drone. Bagi yang belum tau apa fungsinya ESC, si ESC ini adalah
alat yang bisa membuat putaran ke empat motor drone bisa sama, sehingga saat
hovering drone bisa terbang dengan stabil. Jika masih ingin tau lebih lanjut,
anda bisa baca di postingan Yang Harus Disiapkan Saat Membuat Drone Sendiri,
atau bisa dilihat di popular post barang kali masih diatas. Hehehe. Nah kesimpulannya
jika tidak memakai ESC akan sangat sulit untuk mengontrol drone, karena putaran
tiap motor berbeda, bahkan malah tidak bisa terbang.
Jika sudah diberi ESC, maka akan disambungkan ke motor di
bagian tiap ujung lengan drone. Untuk motornya, pilot ini memakai motor FC
28-22 (1200kv). Motor ini dipilih karena ukurannya besar, sehingga sudah pasti
bisa mengangkat drone yang beratnya hingga 1Kg. selain itu, motor jenis ini
juga banyak yang jual, bukan hanya dibeli untuk membuat drone jenis quad-copter
yang kebanyakan terbang hovering, bahkan motor jenis ini juga dipilih untuk
membuat drone racing yang memiliki kecepatan motor yang bisa diandalkan untuk
race.
Lalu untuk propellernya, pilot ini menggunakan 10x4.5 SF Propeller
yang mana 2CW (searah jarum jam) dan juga 2CCW (berlawanan arah jarum jam). Dengan
adanya propeller yang memiliki panjang sekitar 10” . Sangat cocok digunakan
mengingat ukuran drone yang lumayan besar dan beratnya yang mencapai 1Kg.
selain itu motor yang dipakai juga memiliki kekuatan yang besar, sehingga untuk
memutar propeller yang sepanjang itu pun masih sangat kuat.
Dengan otak arduino nano, dan frame dari kayu, untuk jarak
antar propeller di drone ini dibuat menjadi 60cm. semua komponen dijadikan
menjadi satu sehingga bisa disebut dengan motherboard. Nah bagian motherboard
ini diletakkan dibagian tengah atas, karena dibagian tengah bawah digunakan
untuk meletakkan dua buah baterai 7400 mAh.
Selain itu di bagian motherboard juga diberi Lipo Alarm,
yang mana nanti jika ketika terbang baterainya sudah mulai menipis, maka alarm
akan berbunyi sehingga pilot bisa segera mendaratkan drone yang sedang terbang.
Jika dilihat memang drone ini terlihat sedikit semrawut, namun pada dasarnya
drone ini masih tergolong sederhana, dengan satu motherboard yang menggunakan
dua buah baterai yang digabung secara seri. Lalu memiliki empat buah jalur
output yang langsung menuju ke empat buah ESC yang seterusnya akan dilanjutkan
ke bagian motor.
Namun ketika di test-flight, drone buatan pilot yang satu
ini mampu terbang dengan stabil, dan untuk catatan waktu terbang yang berhasil
tercatat untuk drone ini bisa mencapai 30 menit! Bukankah itu waktu yang cukup
lama untuk sebuah drone terbang. Dengan drone yang masih prototype ini, tentu
kedepannya masih bisa dikembangkan sehingga mampu menjalankan fungsi lain
seperti kamera misalnya.
Dan pilot ini pun memberikan skematik dan source code untuk
program Arduinonya secara gratis, sehingga anda yang ingin membuatnya pun bisa
mengacu kepada program yang sudah dibuat oleh pilot ini, jika anda berminat,
bisa langsung Contact ke admin untuk mendapatkan skematik dan source codenya. Dan
juga jika anda hendak melihat video previewnya anda sudah bisa menontonnya di
youtube.
Dengan adanya kreatifitas dan media untuk menyalurkan, bukan
tidak mungkin seseorang bisa mewujudkan apa yang ada di pikirannya. Terlebih sekarang
ini, untuk mendapatkan alat untuk membuat sesuatu yang baru sudah mudah
ditemukan, sehingga kita bisa berkreatifitas tanpa batas menyalurkan hobby. Nah,
kurang lebih seperti itulah info kita hari ini, tentang seorang pilot yang bisa
membuat quad-copter sendiri menggunakan arduino nano, sebagai otak dari drone
buatannya.